Senin, 12 Januari 2015

Naskah Drama Etika Menawar
Topik Pembahasan                  : Hadits tentang  etika menawar dan melamar
Sub Topik Pembahasan           : Etika menawar
Sasaran yang akan dituju        : Anak-anak SMA kelas 1
Waktu dalam penyajian          : 30 menit
Tujuan                                     : Menjelaskan etika menawar melalui sebuah drama
Ringkasan cerita                      :
Musik              : <Maher Zain-Ya Nabi Salam Alayka>
            Kala itu di sebuah pasar elektronik ramai pembeli. Ahmad yang hendak membeli ponsel, mulai tawar-menawar blackberry gemini. Tiba-tiba seorang yang angkuh mendekatinya dan memotong pembicaraan Ahmad dengan Koh Suryo (pemilik konter), ikut menawar seenaknya saja. Dengan harga yang lebih tinggi seorang yang angkuh tadi menawar pada Koh Suryo dengan maksud menyaingi tawaran Ahmad. Akan tetapi Koh Suryo tetap melayani Ahmad karena dia yang pertama kali menawar. Dengan harga yang murah koh Suryo merelakan blackbarry nya. Seorang yang angkuh tadi ngotot dan marah-marah sama Koh Suryo. Kemudian Koh Suryo mengalihkan pembicaraan dengan maksud membenarkan apa yang benar. Koh Suryo kura-kura dalam perahu, alias pura-pura enggak tau malu merayu pacar orang angkuh tadi. Opsi ngajak nikah, Koh Suryo dengan PD didepan keramaian pasar. Orang angkuh tak terima dengan omongan Koh Suryo yang membuatnya panas ditempat. Dan membalas dengan melotot tegas bahwa pacarnya itu milik dia tidak boleh ada laki-laki lain yang boleh memiliki apalagi sampai menikahi. Begitulah cerita singkat drama ini, selebihnya akan di ceritakan pada ulasan cerita drama berikut.   J

Musik              : <Maher Zain-Ya Nabi Salam Alayka>
Cerita Drama
Narator                        : Suasana panas di pasar elektronik. Kebetulan saja sedang ada promo menarik khusus pembelian handphone  baru maupun second. Puluhan orang menyerbu pasar itu, begitu pula Ahmad. Sosok pemuda dekil, dengan tampang pas-pasan yang bermimpi disiang bolong dapat membeli blackberry seharga 500 ribuan. Mulailah Ahmad melirik kesana-sini, jatuh pilihannya pada toko Koh Suryo.
Musik              : <people talking in background sound effect. Mp3>
Ahmad                        : Assalaamualaikum ...
Permisi Koh, ada hp blackberry gak?
Koh Suryo       : Waalaikumussalam.. ada, mau cari yang apa? Barang baru apa second!
Ahmad                        : second koh, saya nyari yang harga 500 ribuan. Ada gak?
Koh Suryo      : Silahkan dilihat dulu... harga bisa nego.
Narator            : Ahmad pasang aksi detektif meneliti hp blackberry tadi. Tak lama kemudian Ahmad berani-beraninya nyeplos harga dengan enteng meminta bonus handset plus ring backtone.
Ahmad            : Blackberry ini 500ribu ya koh, kan barang second.... plus handset sama ring backtone gimana?
Koh Suryo      : Tambah dikitlaaah.... ini barang bagus emang second. Tapi baru dipake seminggu gak ada yang rusak, orangnya pengin ganti merek lain aja... garansinya masih resmi...
Narator            : Tiba-tiba datanglah seorang angkuh membawa pacarnya mendekati toko Koh Suryo. Seenaknya saja main nawar hp yang dalam tawaran Ahmad. Mereka terkejut melihat tingkah orang angkuh itu.
Orang angkuh: Koh, saya beli 750 ribu hp blackberry ini tunai.... sekarang juga! Bonus download ringtone ya...
Koh Suryo      : Maaf, nanti dulu ya mas.... bentar ya, mas ini masih nawar....
Orang angkuh: Saya kan juga lagi nawar?
Narator            : Dengan ketus orang angkuh tadi membela diri, namun Koh Suryo tidak menggubrisnya. Justru, Koh Suryo lebih perhatian pada Ahmad yang terlebih dulu menawar walaupun dengan harga murah.
Ahmad            : Koh... duit saya tinggal 600... 550 ribu ya, tawaran terakhir. Karena sisa uang yang 50 ribu buat makan sama ongkos pulang.....
Koh Suryo      : Oke, deal... 550 ribu plus handset sama ring backtone.
Ahmad            : Wah beneran, Koh?
Narator            : Koh Suryo menganguk tanda sepakat. Tak disangka orang angkuh memaki Koh Suryo dengan mata melotot di depan wajah Koh Suryo.
Orang angkuh : Hey! Koh ... yang bener dong,  saya kan nawar lebih tinggi  pasang harga 750 ribu, dia kan hanya 550 ribu... kok malah barangnya dikasih? Kok Suryo pernah sekolah gak sih! 
Narator            : Hampir kehabisan akal Koh Suryo menanggapi orang angkuh ini. Setelah berpikir sesaat Koh Suryo menemukan ide cemerlang. Dengan mengalihkan topik pembicaraan supaya Koh Suryo tidak terpancing emosi.
Koh Suryo      : Maaf gadis cantik ini teman apa pacar mas? (sambil menunjuk perempuan disamping orang angkuh itu).
Orang angkuh : Ini pacar saya kenapa emangnya? (mendadak pasang aksi romantis, merangkul pacar dengan tangannya)
Narator            : Apa boleh buat, ternyata pacarnya tersakiti. Mungkin karena terlalu kasar orang angkuh tadi yang mendadak merangkul pacarnya.
Si cantik          : Aduh... sakit tau mas!
Koh Suryo      : Mbak, mau gak nikah sama saya? Kalau mau, mbak saya kasih rumah sama mobil sekarang juga....
Orang angkuh : Hey! Kamu jangan macem-macem ya .., dia ini pacar saya.. enak aja ngajak nikah...
Koh Suryo      : Kan saya juga ngasih opsi dengan pilihan lebih baik... jadi istri saya.. dari pada cuma pacaran.
Narator            : Perkataan Koh Suryo membuat orang angkuh tadi membisu dan berubah dari raut muka marah menjadi raut muka merah karena malu. Dengan santainya Koh Suryo melanjutkan pembicaraanya.
Koh Suryo      : Mas juga marah, kan? Kalau pacar mas di lamar orang lain?
Narator            : Terkejutlah orang angkuh atas pertanyaan yang dilontarkan Koh Suryo padanya. Orang angkuh diam tanpa kata dengan wajah bengong. Si cantik kecewa sama pacarnya karena tak bisa menyakinkan cintanya.
Si cantik          : Aku pulang sendiri.. kita putus! Titik! (pasang muka kecewa sambil berjalan pelan menjauhi pacarnya)
Orang angkuh : Ayank.... Ayank... kamu kenapa sih? (sambil mengikuti si cantik dibelakangnya).
Si cantik          : Sorry ya, mas. Dari dulu yang aku cari suami, bukan sekedar pacar.........  (bergegas meninggalkan kekasihnya)
Narator            : Kejadian itu membuat Koh Suryo ingat pada perkataan Ustadz, dan seakan menjadi sosok “Kiyai” Koh Suryo melontarkan dalil berupa hadits Nabi.
Koh Suryo      : Pengajian kemarin, Ustadz Fathul Hidayat meriwayatkan sebuah hadits Shohih Muslim, dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi Muhammad SAW. sabdanya: “Janganlah kamu menawar atau membeli barang yang sedang ditawar atau dibeli saudaramu (sesama islam) dan jangan pula kamu lamar perempuan yang sedang dilamar saudaramu, melainkan setelah diizinkannya”.
Musik              : <Maher Zain-Ya Nabi Salam Alayka>

TAMAT 

Tokoh/Pemeran Drama di atas:
Narator: Nafisah Pradipta Rahmawati
Ahmad: Fathul Hidayat
Si Cantik: Dini fauziyati
Koh Suryo dan Orang Angkuh : Hoerul Ansori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar